Sistem pemeringkatan rumah sakit adalah metode mengevaluasi dan membandingkan rumah sakit berdasarkan berbagai kriteria untuk menentukan kinerja, kualitas layanan, dan efektivitas keseluruhan. Pemeringkatan ini sering kali dibuat dan dipublikasikan oleh organisasi layanan kesehatan, lembaga pemerintah, atau lembaga independen. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada konsumen layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan profesional layanan kesehatan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai layanan kesehatan.
Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam sistem pemeringkatan rumah sakit, antara lain:
- Hasil Klinis: Hal ini mencakup pengukuran seperti tingkat kelangsungan hidup pasien, tingkat komplikasi, dan tingkat infeksi. Hasil klinis merupakan indikator penting dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
- Pengalaman Pasien: Survei kepuasan pasien dan masukan dapat digunakan untuk menilai seberapa baik rumah sakit memenuhi kebutuhan dan harapan pasiennya. Hal ini dapat mencakup komunikasi dengan penyedia layanan kesehatan, daya tanggap, dan pengalaman pasien secara keseluruhan.
- Keselamatan: Indikator keselamatan rumah sakit dapat mencakup ukuran keselamatan pasien, seperti tingkat kesalahan medis, insiden infeksi yang didapat di rumah sakit, dan metrik terkait keselamatan lainnya.
- Reputasi: Beberapa sistem pemeringkatan mempertimbangkan reputasi rumah sakit di kalangan komunitas medis, serta persepsi publik berdasarkan survei dan pendapat para ahli.
- Peringkat Khusus: Rumah sakit dapat diberi peringkat berdasarkan kinerjanya dalam spesialisasi medis tertentu, seperti kardiologi, onkologi, ortopedi, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan pasien menemukan rumah sakit yang unggul dalam bidang yang relevan dengan kebutuhan perawatan kesehatan spesifik mereka.
- Pemanfaatan Sumber Daya: Penggunaan sumber daya yang efisien, termasuk tingkat staf, teknologi, dan fasilitas, juga dapat menjadi faktor dalam menilai kinerja rumah sakit.
Organisasi populer yang mempublikasikan peringkat rumah sakit termasuk US News & World Report, Healthgrades, Leapfrog Group, dan Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS) di Amerika Serikat. Pemeringkatan ini dapat membantu pasien membuat keputusan yang tepat mengenai di mana mereka harus mencari perawatan medis dan juga dapat digunakan oleh para profesional kesehatan dan pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam sistem layanan kesehatan. Penting untuk diingat bahwa sistem pemeringkatan yang berbeda mungkin menggunakan metodologi dan kriteria yang berbeda, sehingga disarankan untuk mempertimbangkan berbagai sumber saat mengevaluasi kinerja rumah sakit.
Sistem peringkat rumah sakit memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan pasien serta menawarkan peluang berharga bagi pembuat kebijakan dan praktisi untuk memantau dan meningkatkan kualitas layanan rumah sakit. Di Indonesia, sejak pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) upaya meningkatkan efisiensi di rumah sakit menjadi prioritas utama yang kadang berpotensi menurunkan mutu pelayanan termasuk pelayanan klinis.
Berbagai langkah telah dilakukan meningkatkan mutu dan menjaga biaya telah dilakukan oleh berbagai stakeholedres, berbagai regulasi terkait tata kelola rumah sakit dari Kementerian Kesehatan, pemberian disinsentif oleh BPJS Kesehatan, hingga penyusunan rencana strategis transformasi pelayanan RS. Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan, masih ada pertanyaan tentang dampak dan keberlanjutannya secara keseluruhan, serta tantangan asimetri informasi yang ada antara pasien dan pengelola RS termasuk terkait kinerja RS.
Berbagai aturan telah ditetapkan untuk “membatasi” pilihan dari para pasien dalam menetapkan RS, antara lain penetapan kelas RS, dari kelas A, B, C, dan D, jenis RS antara RS pemerintah atau RS swasta, RS umum atau RS khusus, lokasi RS, dan sebagainya. Berbagai aturan tersebut menjadi kekuatan pendorong yang kuat untuk pengambilan keputusan, dimana RS tersier (kelas A) sering dianggap sebagai pilihan yang lebih disukai karena sering dianggap memiliki kualitas klinis yang lebih baik.
Selain itu sering juga tren tersebut didorong oleh budaya di mana volume pasien sering mewakili ukuran utama kinerja rumah sakit yang digunakan oleh administrator pemerintah. Pasien sering menyamakan ukuran rumah sakit sebagai tanda kualitas, sehingga lebih memilih untuk merujuk diri sendiri ke rumah sakit tersier yang lebih besar. Volume pasien yang besar juga dianggap penting bagi rumah sakit dalam mengembangkan reputasi yang baik dan memperoleh program penelitian dan pelatihan berkualitas tinggi. Tentunya hal ini tidak sepenuhnya benar.
Metode penyusunan peringkat rumah sakit terbaik dari US News & World Report adalah salah satu sistem peringkat rumah sakit yang terkenal dan bertujuan untuk membantu pasien menemukan pusat medis dan dokter profesional di seluruh Amerika Serikat. Keberhasilan relatif dari metode tersebut menunjukkan bahwa objektivitas pengukuran seperti mortalitas dan morbiditas dapat memberikan kontribusi penting untuk evaluasi kualitas layanan kesehatan yang akurat. Namun metode ini didasarkan pada mekanisme pendukung informasi medis yang solid dan menantang.